Berdamai dengan Eczema

Di usia menjelang 30 tahun ini, aku menghadapi sebuah kondisi kulit yang kukira hanya terjadi pada bayi dan anak kecil. Telapak tangan dan jariku terasa gatal, mengelupas, berwarna merah, terkadang berdarah saking keringnya. Usut punya usut, aku memiliki kondisi kulit eczema/ dermatitis. Ada beberapa tipe eczema, seperti atopic, contact, nummular, dan dyshidrotic dermatitis. Yang mana kah yang aku derita? Oke cerita sebentar yaa.

Gejala ini berawal dari sekitar bulan November 2020, diakibatkan aku meningkatkan frekuensi cuci tangan sehari-hari karena pandemi Covid-19 dan produksi roti untuk daganganku. Kondisi ini diperparah karena aku sok-sokan mencuci baju dengan tangan menggunakan detergen bubuk. Awalnya, aku mengoleskan berbagai macam lotion dan salep yang kupunya. Lumayan meredakan, tapi ini tidak menghentikan penyebaran kulit yang meradang ini. Dalam jarak sebulan, radang yang awalnya hanya di jari tengah menjalar ke jari manis sehingga aku tidak bisa memakai cincin. Dua bulan kemudian, telapak tanganku juga meradang. Oh sungguh sedih :'(

Ini dokumentasi perkembangan jemariku dari bulan ke bulan (kiri ke kanan searah jarum jam). Pada bulan-bulan pertama, muncul gelembung kecil berisi air dan sangatlah gatal. Gejala ini juga muncul saat aku stress. Saat terkena bahan iritan detergen di bulan berikutnya, gejala semakin memburuk dengan kulit yang mengelupas, berwarna kemerahan, dan menebal sehingga jari tidak bisa menekuk.

Melihat kilas balik penyebab radang di jari dan telapak tanganku, bisa diperkirakan bahwa aku menderita dyshidrotic dermatitis dikarenakan tanganku terlalu sering dalam kondisi basah; dan contact dermatitis yang disebabkan oleh iritasi dari penggunaan detergen. Atau bisa jadi ini karena reaksi alergi yang substansinya aku juga tidak tahu apa. Jika ini merupakan alergi dan eczema, maka ini adalah kondisi yang tidak bisa hilang selama-lamanya, hanya bisa diredakan dan dicegah.

Untuk teman-teman yang mengalami permasalahan yang sama denganku, jangan sedih. Mungkin ini cara tubuh untuk memperingatkan kita agar berhati-hati dalam memilih produk yang kita gunakan sehari-hari. Secara garis besar, berikut hal-hal yang bisa kusimpulkan agar bisa berteman dengan eczema yang terlanjur mampir ke kulit:

  1. Kenali, pahami, dan hindari penyebab munculnya eczema
    Jika kulit sudah terekspos dan meradang, maka sudah sepatutnya untuk menghindari penyebab munculnya eczema tersebut. Misalnya, mempersingkat waktu mandi, menggunakan sarung tangan saat mencuci piring, mengganti detergen yang memancing iritasi, dan sebagainya. Hindari juga tuh olahraga dan kegiatan lainnya yang menggunakan tangan meradang. Pada kasusku, aku stop mencuci baju dengan tangan, berhenti produksi roti karena cukup sulit jika menggunakan sarung tangan plastik, serta berusaha mengontrol tingkat stress-ku selama bekerja. Aku juga mulai mengganti perlengkapan mandiku dengan opsi yang lebih ramah di kulit.

  2. Bangun skin barrier
    Kulit yang meradang bisa sembuh dengan beberapa bantuan khusus, baik bantuan internal maupun eksternal. Bantuan eksternal bisa seperti mengoleskan salep anti-radang setiap gejala gatal muncul. Bantuan internalnya bisa dari asupan makanan sehari-hari. Hindari juga makanan yang mengandung tinggi gula dan proses berlebih, karena membuat sel-sel tubuh inflamasi dan mempersulit fase penyembuhan. In other words, start healthy lifestyle.

Jika ada teman-teman yang sedang mengalami hal serupa denganku, drop your comments below and let’s chat! Jangan menyerah ya 😉

2 comments

    1. Hai Hana. Aku pakai Calendula Salve dari BioTalk, dijual bebas di toko online yah. Tapi salep ini cenderung berminyak jadi lebih nyaman dipakai malam hari saat tidur. Kalau sedang beraktivitas, aku pakai Skin Relief Lotion dari Aveeno (no fragrance). Semoga membantu 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *